Minggu, 20 Februari 2011

Iptek Siapa Pembuat Pola Di Sawah

Kalau dulu AMD adalah singkatan ABRI Masuk Desa, sekarang AMD adalah Alien Masuk Desa. Inilah yang sedang hangat dibicarakan menyusul munculnya pola lingkaran di tengah sawah di Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hingga Selasa (25/1), tampaknya belum ada pihak yang mengaku membuat ‘crop circle’ tersebut. Belum terdengar juga ada alien yang mengklaim bertanggung jawab karena merusak tujuh petak sawah yang digarap enam petani itu.
Kepolisian setempat sudah menanyai para petani itu. Keterangan yang didapat dari mereka: “Tak mungkin itu buatan manusia.” Tentu saja, para polisi sudah handal memisahkan mana kesaksian tentang fakta, dan mana yang opini.

Kami telah bertanya pada Anda, melalui Yahoo! Answers. Apakah itu buatan orang, atau bukan? Ada lebih dari 1400 jawaban yang masuk. Kami berterima kasih pada Anda yang sudah berpartisipasi beropini.
Dari setumpuk jawaban itu, terlihat sejumlah kecenderungan. Ada yang yakin itu bukan buatan manusia. Sejumlah argumen diajukan. Misalnya soal tak mungkinnya karya serapi itu dibuat manusia dalam waktu singkat; bahwa kalau warga setempat yang membuat, maka motif yang dipilih mestinya batik; ketiadaan jejak; dan lain-lain.
Coba simak jawaban Surya, yang merasa pengukuran pola akan sulit dilakukan manusia. “Butuh waktu lama,” kata dia, “pasti aktivitasnya akan diketahui oleh orang di daerah tersebut.” Ada pula yang yakin itu buatan orang. Caranya bisa dicari di internet. Asal dikerjakan bersama, tak sulit membuat pola seperti itu.
Aditiyo S salah satu yang yakin itu buatan orang. Katanya, penonton Discovery Channel atau National Geographic tentu tahu crop circle bisa dibuat menggunakan alat sederhana seperti batangan kayu, dalam hitungan jam. “Sudah saatnya bangsa kita lepas dari takhayul,” ujar dia.
Ada pula yang percaya itu fenomena alam. Sisanya, menyerahkan pada Yang Kuasa. Seorang penjawab, Paulus, mengatakan pola yang tampak halus itu hanya karena terlihat dari jauh. “Kalau dari dekat, tidak sehalus itu,” ujarnya. Benarkah? Nah, jadi siapa yang membuat pola-pola di Sleman itu?. Ah, yang jelas, itu karya seni yang menarik. (go hwiie khing; bahan dari Dodi IR; TEMPO/M Syaifullah Newsroom)